Menjemput Ramadhan
05.48Ucapan ahlan wa sahlan
ya ramadhan menunjukkan ungkapan keriangan, suka cita dan penuh cinta bagi
hadirnya ramdhan.
Tidakkan Anda bergegas
menjemput dan mempersiapkan diri?
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).
Puasa diwajibkan
kepada semua umat beragama, sejak sebelum Nabi Muhammad saw. Jadi kita akan
mengenal puasa pada tradisi yahudi dan kristiani. Bahkan beberapa tradisi agama
nonsamawi dan kelompok kepercayaan juga melakukan tindakan berpuasa untuk
melatih jiwa atau spiritual.
Puasa atau syaum
merupakan salah satu rukun dalam beragama Islam, tentu perintah ini tak perlu
lagi kita bahas sebagai bagian dari keimanan dan kepatuhan pada Allah swt.
Dalam tradisi Islam, puasa
atau syaum secara fisik dan tradisional adalah menahan diri dari makan , minum dan aktivitas sexual dari subuh
hingga magrib. Beberapa detil aturan hukumnya dapat ditelusuri dari ayat
alquran surat albaqoroh serta kitab-kitab piqh islam.
Hikmah dan manfaat
puasa dapat diperoleh bagi orang yang melaksanakan puasa dengan benar dan
sesuai tujuannya. Bila tidak, kebanyakan manusia hanya menahan lapar dari pagi
sampai petang saja, sekedar gugurnya kewajiban agama dan tidak memperoleh
keutamaan dari puasa itu.
Hikmah puasa juga banyak di bahas oleh berbagai kalangan, dapat saya simpulkan dalam tulisan ini, sebagiannya antara lain :
1. Puasa menyehatkan fisik
2. Melatih jiwa dan karakter; seperti sikap sabar, jujur, qonaah, dan lain-lain.
3. Membangun kepekaan sosial, dengan menyadari kondisi fisik yang bergantung pada makanan setiap manusia perlu berbagi untuk hidup layak dan sehat.
4. Melatih hidup sederhana sekaligus kecerdasan finansial. Sejatinya puasa mendidik diri mencukupkan asupan makan pada jam tertentu secara terbatas dan menahan diri untuk tidak berlebihan.
5. Kewaspadaan dalam berprilaku/perubahan perilaku positif. Dengan berpuasa orang menjadi lebih terkendali dalam menjaga sikapnya yaitu dimulai dari perkara yang dapat membatalkan puasa atau mengurangi pahalanya.
6. Disiplin dan keseimbangan hidup. Dengan puasa orang menjadi lebih teratur dalam aktivitas hidup sehari-hari. Pola makan, tidur dan kegiatan ibadah dilakukan secara tertib dan konsisten.
Puasa juga memiliki manfaat secara medis pada skala yang lebih mikro dengan beberapa fakta berikut :
1. Memperbaiki gula darah; insulin membantu mengontrol gula darah dalam tubuh dengan membawanya menuju sel sebagai sumber energi.
2. Mengurangi kolesterol tubuh
3. Mengurangi lemak tubuh; karena asupan kalori berkurang, maka tubuh membakar cadangan lemak berlebih.
4. Menjadi metode detoks; proses metabolik tubuh diperbaiki dan zat-zat beracun mendapat kesempatan untuk dibuang.
5. Membantu menghentikan merokok; puasa dapat digunakan sebagai cara untuk mengentikan kebiasaan merokok
6. Mengurangi Peradangan
Keutamaan Puasa dalam piqih Islam
1. Puasa
adalah perisai
“Wahai sekalian anak muda, barangsiapa kalian mampu, maka hendaklah di menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih tangguh memelihara kemaluan. Dan barangsiapa dia tak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa bisa menjadi perisai baginya”. ( HR Bukhari dan Muslim)
“Puasa itu perisai, yang dengannya
seorang hamba melindungi diri dari api neraka”
(HR Ahmad )
2. Jalan
masuk surga
Dari Abu Umamah ra, dia bercerita, aku pernah bertanya,”Wahai Rasulullah, tunjukan padaku suatu amalan yang dengannya aku bisa masuk syurga”. Maka Beliau menjawab,”Hendaklah kamu berpuasa, tidak ada tandingan baginya” ( HR An Nasai)
3.
Orang
berpuasa mendapatkan pahala
4.
Orang
berpuasa mendapatkan dua kegembiraan
5. Orang berpuasa bau mulutnya lebih wangi di hadapan Allah daripada bau minyak kesturi.
“Setiap amal anak adam adalah
untuk dirinya sendiri kecuali puasa, dimana puasa itu adalah untukKu dan Aku
akan memberikan pahala atasnya. Dan puasa itu perisai. dan jika pada waktu
puasa itu seseorang diantara kalian tidak melakukan rafast (hubungan badan dan
bicara keji) dan tidak juga membuat kegaduhan, dan jika ada yang mencacinya
atau menyerangnya maka hendaklah ia
mengatakan,”sesungguhnya aku sedang berpuasa” Demi Rabb yang jiwa Muhammad ada
di tanganNya, sesungguhnya bau mulut orang yang sedang berpuasa itu lebih harum
di sisi Allah dari pada bau minyak kesturi. Bagi yang berpuasa itu ada dua
kegembiraan. Jika ia berbuka, dia sangat gembira dan jika berjumpa dengan
Rabbnya dia juaga bergembira dengan puasanya.
( HR Bukhari Muslim)
6. Puasa
adalah syafaat bagi orang yang menjalankannya.
“Puasa dan alquran itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Ketika puasa akan berkata,”Wahai Rabbku, aku telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku memberinya syafaat kepadanya. Sedangkan alquran berkata,”Aku telah melarannya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat padanya. Beliau bersabda,” Maka keduanyapun memberikan syafaat” (HR Ahmad & Alhakim)
7.
Puasa
adalah penebus (kaffarat)
Puasa telah menjadi penebus untuk tahallul saat haji bagi yang tidak mampu melakukannya karena penyakit di kepala, untuk yang tidak sanggup memotong kurban (dam), untuk mengganti denda orang yang membunuh seseorang dalam suatu perjanjian akibat kesalahan tak disengaja, karena melanggar sumpah, membunuh binatang buruan saat ihram dan kaffarat seorang suami yang melakukan zhihar. ( QS 2:196, 4:92, 5: 89, 95, 58:3-4)
8.
Pintu
syurga untuk orang yang berpuasa
Sesungguhnya di syurga itu terdapat
suatu pintu yang bernama ar Rayyan. Dari pintu itu orang-orang berpuasa akan
masuk pada hari kiamat kelak. Tidak ada seorangpun yang masuk melalui pintu itu
selain mereka saja. Dan jika mereka sudah masuk, maka pintu itu akan ditutup
sehingga tidak ada seorangpun yang masuk melalui pintu itu. (Dan jika orang yang paling terakhir
diantara mereka sudah masuk, maka pintu
itu akan ditutup. Barangsiapa yang sudah masuk, dia akan minum, dan barangsiapa
yang sudah minum maka dia tidak akan
pernah haus selamanya )
(HR Bukhori dan Muslim)
Puasa lebih dalam dapat bermanfaat bagi
pertumbuhan jiwa atau dimanfaatkan sebagai media jalan spiritual, suluk atau
tasauf untuk mensucikan jiwa. Dalam konteks ini puasa adalah metoda psikoterapi
islam yang sangat baik dan telah diakui oleh berbagai ulama salaf.
Catatan : Hal ini akan kita bicarakan dalam kegiatan webinar bersama indonesia sehat bahagia. Ulasan berikutnya akan dapat Anda peroleh di websitenya. Cek link dan tunggu ya.
Bandung, 18 Maret 2022
Sumber rujukan :
Sufi Healing, 2019.
Dr. H. Syamsul Bakri, M. Ag dan Ahmad Saifuddin, Depok: PT Raja Grafindo
Persada.
Rakhmat, Jalaludin,
2008, The Road to Allah, Bandung: Penerbit Mizan
Usamah Salim bin Ied
al Hilali, Abu, Meneladani shaum Rasulullah, 2005. Jakarta; Penerbit Pustaka
Imam Asy Syafii.

0 comments