07.55




Resensi Buku


Judul buku                     : Forgiveness therapy

Penulis                           : Asep Haerul Gani

Penerbit                         : Penerbit Kanisius - Yogyakarta 

Jenis                              : Non Fiksi

Genre                             : Persuasif- Spiritual

Terbit                              : 2011

Halaman                        : 168

Ukuran                           : 13 x 16 cm



“Maafkanlah, niscaya dadamu lapang” 

Kalimat tagline di cover buku mungil ini sangatlah tepat. Walau kecil dan selesai dibaca kurang dari satu jam sambil minum kopi instan di sore hari, namun jangan harap menguasai isinya secara instan. Buku ini perlu diresapi pelan-pelan seperti kita menikmati segelas kopi berjam-jam lamanya. 

Banyak kasus kesehatan mental yang berakar pada pengelolaan emosi, antara lain sebagai efek dari  kemarahan, konflik, dendam yang berujung pada gangguan jiwa. Kang Asep penulis buku ini adalah seorang psikolog klinis senior. Ia telah mempromosikan cara hidup dengan pemaafan setiap ramadhan dari satu komunitas ke komunitas lainnya selama 13 tahun. Beliau juga memberikan workshop khusus forgiveness therapi yang terutama wajib dikuasai oleh para konselor, psikolog atau people helper. Tentu saja buku ini berguna untuk semua kalangan, karena kepentingan sehat jiwa berlaku bagi siapapun. 

Memaafkan adalah tentang pengetahuan, mindset dan keterampilan. Sangat mudah orang mengatakan,”Maafkan, atau lupakan saja”. Memaafkan tidaklah melupakan, justru menyadari dan mengelola hati dengan tepat. Memilih untuk mengabaikan melampiaskan balas dendam dan lebih memilih sikap welas asih karena pemahaman dan pilihan tindakan sadar. Masalahnya adalah tak mudah atau sangat sulit untuk benar-benar membuang dendam, kemarahan atau kebencian dalam hati saat merasa terzalimi. Itulah sebabnya diperlukan terapi pemaafan yang berarti sebuah proses belajar menjadi pribadi yang pemaaf.

Buku ini menjelaskan dengan sangat runtut 5 W 1 H tentang pemaafan. Apa, siapa, dimana, mengapa, kapan, bagaimana melakukan pemaafan. Pada akhir buku juga terdapat contoh-contoh kasus pemaafan yang mungkin saja ada kemiripan dengan kasus yang kita alami atau kita lihat disekitar kita. 

Banyak orang yang mengaku sulit memaafkan, namun sebenarnya ia menempatkan dirinya sebagai korban yang tak berdaya untuk berespon terhadap pilihan sikap dan tindakannya sendiri terhadap stimulus lingkungan. Setiap orang memiliki pilihan untuk memaafkan orang lain demi ketentraman dirinya sendiri. Memaafkan menunjukkan tanggung jawab dan pilihan tepat bagi siapa saja yang menginginkan kebahagiaan hidup. 

Dengan buku ini, kita memiliki wawasan,  panduan dan juga motivasi untuk terus menjadi pribadi yang pemaaf. Dengan demikian, hidup menjadi damai, welas asih pada diri sendiri dan juga pada sesama. Tentu saja kita perlu berlatih melakukannya setiap hari dengan beberapa teknik yang dapat dipilih dari buku ini yang cocok atau relevan dengan kasus Anda.

Saya memberi skor buku ini 9 dan merekomendasikan buku ini bagi siapapun yang ingin hidup damai dan bahagia. 

You Might Also Like

0 comments

Subscribe