Pengertian 

Psikodrama, merupakan suatu metode yang biasa digunakan sebagai psikoterapi yang menekankan pada aksi /tindakan dramatik dari klien secara spontan (tanpa naskah) untuk mengeksplorasi berbagai situasi spesifik dalam kehidupannya di masa lalu, kini dan masa yang akan datang. 

Penggagas 

Metode ini digagas oleh psikiater Eropa yakni Jacob Levy Moreno yang kemudian dikembangkan bersama-sama isterinya Zerka Toeman Moreno sejak tahun 1920-an (Chimera & Baim, 2010),  diyakini sebagai metode yang powerfull untuk memfasilitasi pertumbuhan pribadi yang lebih baik (personal growth). 

Psikodrama dikembangkan melalui teori peran sosial

Moreno mengembangkan bentuk terapi yang didasarkan pada permainan peran. Ia terkenal karena karya inovatifnya bersama kelompok. Tidak tertarik pada massa atau individu, ia mengambil jalan tengah, dengan fokus pada kelompok kecil, yang ia analisis dan perlakukan sesuai dengan teori canggih pada masanya tentang proses kelompok yang disebut sosiometri. Dia dengan demikian menjembatani garis antara sosiologi dan psikologi dan merupakan pelopor dalam pengembangan pendekatan kelompok untuk masalah organisasi sosial dan kesehatan mental. 

Psikodrama merupakan Action – Oriented Therapy.

Manusia sejak lahir berasal dari grup, belajar peran dan mengalami proses penyembuhan mental melalui grup. Grup menciptakan cohesiveness dan  dukungan melalui pola relasi yang terbentuk dan keterkaitan satu sama lain  ( connection ).Zerka (1965 ) Karena itu Psikodrama adalah metodologi “science for action”.

Sasaran psikodrama 

Kontribusi yang lebih besar bagi bidang psikologi dalam psikodrama ditemukan pada fungsi healing dan pertumbuhan pribadi.

Sasaran utama yang ingin dicapai dari psikodrama adalah dapat membantu individu untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai dirinya hingga individu dapat menemukan konsep dirinya, menyatakan kebutuhannya dan menyatakan reaksinya terhadap tekanan-tekanan yang dialaminya (Corey, 2005).

 Pengembangan psikodrama/integrated approach

Psikodrama telah menjadi Teknik yang berkembang dan dapat mengintegrasikan berbagai pendekatan, mulai psikoanalisa, fokus emosi, pendekatan prilaku, psikologi transfersonal, psikologi positif dan lain-lain. Salah satu pengembangan psikodrama dilakukan oleh Connie Miller dengan istilah Souldrama. 

Connie Miller (1997 ) mengembangkan Teknik ini menjadi lebih dalam untuk mengintegrasikan 3 kecerdasan dan menemukan ‘the higher purpose” dalam kehidupan seseorang. Kecerdasan Intelektual ( IQ ) memang sangat baik tetapi tidak lagi mencukupi, bersama dengan Kecerdasarn Emosi (EQ) perlu di integrasikan dengan Kecerdasan spiritual (SQ) sehingga menjadi Kecerdasan Universal (UQ).

Souldrama R , merupakan  jembatan antara psikologi dengan spiritual. Connie menggunakan Teknik Psikodrama untuk memandu proses healing dan pertumbuhan spiritual melalui 7 fase. Tujuan yang ingin di capai melalui metoda ini adalah proses transformasi spiritual pada setiap fase dengan tujuan, tantangan dan hadiah spiritual yang mengarahkan individu pada proses transisi menuju kesadaran transfersonal (Miller, 2000). Dengan demikian individu dapat menemukan tujuan tertinggi dari hidupnya. Mendorong individu dari situasi co-dependency menjadi co-creator bersama ‘the higher power’. Dengan demikian individu siap menjadi “The Spiritual Leader Intelligent”.

Selain itu, banyak praktisi mengembangkan kegiatan psikodrama untuk tujuan yang lebih sederhana, praktis dan juga dalam tema yang terbatas, seperti self Compassion, trauma healing, mengelola konflik dan emosi, mengembangkan relasi dalam keluarga atau pasangan, dan sebagainya, 

Psikodrama merupakan Teknik eksperiential learning yang dapat dilakukan melalui urutan sebagai berikut : 

1. Warming Up
2. Introduction
3. Basic of Psychodrama  (locogram, spectrogram, sociometri )
4. Action
5. Reflexion

 Workshop Psikodrama , dapat dilakukan dengan syarat-syarat berikut :  

1.     Lebih baik dilakukan  dalam kelompok kecil, antara 15 sampai 20 orang. 

2.    Kelompok besar dapat dilakukan untuk tujuan tertentu yang tidak terlalu intensif.

3.    Waktu kegiatan, minimal 10 jam. Akan lebih efektif 24 jam atau 3 hari kerja.

4.    Ruangan yang cukup luas untuk menampung peserta dengan aktivitas gerak ( sekitar  7 x 5 m2untuk 15 orang ). Tidak diwajibkan menggunakan kursi. 

Tidak membutuhkan persiapan khusus, pakaian khusus atau peralatan ( sangat efesien ) 

Manfaat yang diperoleh*

1.     Menumbuhkan kesadaran pribadi, meliputi perubahan kesadaran terhadap hambatan emosional yang dialaminya di masa lalu (Attention )

2.    Memungkinkan setiap pribadi untuk membangun persepsi dan memaknakan ulang pengalaman yang menghambatnya menjadi lebih positif ( Perception & Reframing )

3.    Menumbuhkan rasa percaya diri dan penghayatan yang mendalam pada dirinya  untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik melalui aktivitas inner speech, imagery dan ingatan yang mendalam. 

4.    Psikodrama memancing terobosan inovasi, kreatifitas dan spontanitas dalam menghadapi kehidupan ( konflik, stress, trauma, dll )  dengan cara yang lebih membahagiakan.

5.    Proses integritas antara kesadaran rasional ( berpikir ) dan perasaan ( feeling ) untuk mendorong lahirnya individu memanfaatkan kecerdasan spiritualnya menuju tujuan yang lebih tinggi dalam kehidupannya. 

6.    Sebagai suatu Teknik, peserta dapat memanfaatkan tehnik Psikodrama untuk membantunya bekerja sesuai tugas-tugas profesionalnya. 

*hasil yang diperoleh bersifat individual dan bergantung pada dinamika kelompok selama proses psikodrama.

Siapa yang dapat memanfaatkan Psikodrama ? 

Pemanfaatkan Teknik Psikodrama

1.     Pengembangan organisasi (tim building, problem solving, dll )
2.    Pemetaan social, sosiometri
3.    Pengembangan pribadi
4.    Terapi kelompok
5.    Psikoterapi individual
6.    Konseling keluarga
7.     Kegiatan keagamaan 
8.    Aktivitas rekreatif
9.    Dan lain-lain 

Kegiatan praktek psikodrama yang pernah dilakukan : 

      Rundown acara workshop Psikodrama

Hari pertama

1.    Perkenalan/pembukaan
2.    Warming up
3.    Dasar Teknik psikodrama
4.   Locogram, spectrogram, sociometri 

Hari kedua 

1. Tehnik dan Aksi Psikodrama*, meliputi: 

·      Self presentation
·      Narrative explosure
·      Role Reversal
·      Dobling
·      Auxilary Ego, dll 

2. Refleksi 

*Teknik yang disebutkan hanya contoh dan pilihan. Dalam workshop dapat dipraktekan sesuai kebutuhan kelompok

 Rujukan : 

·      Jonathan Fox. The Essential Moreno, Writings on Psychodrama, Group Method, and Spontaneity by J.L. Moreno, M.D. Springer : 1987

·      Christian Stadler. Michael Wieser kate Kirk (Eds).Psychodrama. Empirical Research and Science 2. Springer: 2016

·      Connie Miller. Starve The Ego, Feed The Soul. WWW. SouldramaÒ.com :2010

·      Tian Dayton, Ph.D.,TEP. The Living Stage, A step by Step Guide to Psychodrama, Sociometry and Experiential Group herapy.Health Communication: 2005

·      Wilma Scategni. Psychodrama, Group Process and Dreams. Brunner Routledge: 1996

Beberapa tulisan Psikodrama bisa di akses di : 

·      https://iipfariha.medium.com/10-aspek-yang-perlu-diketahui-tentang-psikodrama-970a0317bd9d?source=your_stories_page-------------------------------------

·      https://retmonoadi.com/2019/11/14/landasan-teori-psikodrama-adam-blatner-m-d-t-e-p/

 Rencanakan  workshop sesuai dengan kebutuhan anda.